Membuat Website Tanpa Coding dengan Adobe Muse

Apa itu Adobe Muse | Belakangan ini saya berkutat dengan desain web, saya baru di dunia web design jadi masih mencari-cari cara dan tools apa yang cocok dan mudah bagi saya.

Kebetulan kakak saya juga ingin membuat website untuk usahanya, bukan website yang kompleks melainkan hanya semacam portofolio. Nah, kebetulan sekali, saya langsung menawarkan jasa—hitung-hitung buat belajar. Hehe. Dengan pengalaman memasang custom domain, blogging dan sedikit pengetahuan tentang HTML saya yakin bisa membuat website secara utuh dan profesional.

Saya optimis!

Beberapa hari kemudian saya meralat keyakinan saya, ternyata membuat sebuah website tidak semudah yang saya bayangkan. Betapa tidak, hanya berbekal pengetahuan edit XML dan HTML saja ternyata tidak cukup untuk membuat sebuah website yang bagus. Saya sudah mencoba menginstal Joomla! dan Wordpress di localhost, berhasil.

Yang saya kesulitan adalah membuat dan mengaplikasikan themes ke CMS tersebut.

Banyak memang themes yang tinggal pakai, tapi berbayar. Dan tidak murah. Ada yang gratis tapi tampilannya tidak bisa dibanggakan. Alternatif paling baik, ya, bikin themes sendiri. Masalahnya, saya tidak tahu caranya. Tidak ada yang mengajari. Tutorial di internet juga terkesan setengah-setengah pengarahannya.

Adobe Muse

Di saat-saat seperti ini munculah nama Adobe Muse. Nama ini keluar saat saya mencari tutorial di youtube. Saya langsung tertarik dengan Tools ini karena kemudahan serta hasil desain yang ditawarkan.

Adobe Muse merupakan software kreatif besutan perusahaan raksasa desain Adobe. Apa itu Muse? bukannya Adobe sudah mempunyai Dreamweaver untuk desain web-nya? Apa beda Adobe Muse dengan Adobe Dreamweaver?

Itulah yang akan kita bahas disini. Saya masih baru mengenal Adobe Muse, hal-hal yang akan saya sampaikan mungkin hanya garis besarnya saja karena saya belum begitu tahu secara detail apa saja yang bisa dilakukan Adobe Muse.

Sekedar informasi, jika Anda penasaran apakah Adobe Muse dapat membuat themes untuk Wordpress atau Joomla!, jawabannya adalah tidak bisa. Atau setidaknya untuk saat ini. Lalu apa yang bisa dilakukan Adobe Muse? baca terus artikel ini untuk tahu tentang Adobe Muse lebih lanjut.

Apa itu Adobe Muse?

Secara garis besar, Adobe Muse adalah software dari Adobe System yang berfokus pada desainer web supaya dapat membangun sebuah website tanpa harus menyentuh kode apapun.

Jika Anda berfikir tentang Photoshop atau Illustrator, maka Adobe Muse mirip dengan mereka hanya saja bukan gambar yang disusun melainkan halaman web.

Bedanya dengan Dreamweaver?

Muse dan Dreamweaver adalah 2 tool yang sangat berbeda, kesamaan yang dimiliki hanyalah sama-sama milik Adobe dan sama-sama memproduksi website. Sedangkan secara detail perbedaan antara 2 tool ini adalah

Muse : Untuk konsumen umum yang kebanyakan tidak mengetahui tentang coding. Konsumen Muse adalah orang-orang yang lebih mementingkan tampilan website. Website yang dihasilkan tidak kompleks –kalau tampilannya kompleks sekali—pada konten dan fitur.

Dreamweaver : Untuk para profesional/developer website yang dapat membangun website komersial dan perusahaan. Konten yang dihasilkan lengkap, lebih banyak berususan dengan kode. Website yang dihasilkan dapat diedit di hampir semua HTML editor.

Dengan perbedaan diatas dapat dipastikan bahwa 2 software tersebut menyasar user yang berbeda.

Kelebihan Adobe Muse

Dengan Adobe Muse Anda dapat membangun sebuah dynamic websites untuk desktop ataupun mobile. Hebatnya lagi, software ini mengijinkan kita mengubah isi konten langsung dari browser menggunakan tool In Browser Editing, jadi di Adobe Muse kita benar-benar tidak pernah bertemu dengan kode.

Jika sekarang banyak website menggunakan single page atau menggunakan parallax website –sebuah website yang memiliki satu halaman dan kebanyakan bercerita tentang satu objek—maka Adobe Mus adalah sahabat paling tepat karena desain parallax maupun single page sangat bagus di software ini. Kita akan dengan mudah membuat sebuah halaman yang memukau dengan segala efek yang ditawarkan.

Software ini memiliki FTP sendiri yang bisa kita gunakan untuk mempublish hasil desain kita. Jika Anda masih belum yakin dengan hasil desain Anda, jangan kuatir karena Anda tidak harus mempublish di custom domain dan hosting pribadi, Anda dapat mencoba live view online selama 30 hari di bussinescatalyst.com sebuah sarana yang dibuat Adobe untuk mempublikasikan website Anda secara temporary sehingga Anda dapat menunjukan tampilan live website kepada client atau khalayak ramai. 30 hari kesempatan publish akan di perpanjang jika Anda melakukan update atau edit pada website. Hal tersebut dapat berlangsung maksimal 2 tahun. Keren kan?

Tentu saja karena temporary publish bersifat gratis, alamat yang akan Anda pakai akan sedikit panjang, seperti namawebsiteanda.bussinesscatalyst.com.

Jika sudah puas dengan tampilan website Anda, Anda dapat langsung mempublish website tersebut ke domain dan hosting pribadi Anda.

Cara publish bisa melalui FTP dari Adobe Muse atau dari FTP client pihak ketiga seperti Fillezilla, smartftp, WinSCP dll.

Kekurangan?

Yah, satu software memang tidak dapat menampung semua keinginan user. Adobe Muse dibuat khusus untuk Standalone website. Jadi hasil desain dari Adobe Muse tidak dapat diaplikasikan di Wordpress, Joomla! dll. Setidaknya tidak bisa untuk saat ini, saya sih berharap kedepannya Adobe Muse juga mendukung mereka.

Website yang dihasilkan oleh Adobe Muse hanya bisa diedit di Muse, tidak bisa diedit di tempat lain. Ini karena sebenarnya kode yang dipakai sangat kompleks –walaupun kita tidak menyadarinya secara langsung.

Muse hanya mendukung one page website, sehingga desain yang dihasilkan tidak cocok untuk kebutuhan blogging dan enterprise. Walaupun sangat cocok untuk sebuah portofolio, parallax dan single scroll web.

Saya sih berfikir, mungkin akan menarik jika frontpage memakai tampilan dari Muse namun link-linknya menuju alamat lain di blog atau website lain. Mungkin akan menjadi Website yang memiliki tampilan home sangat menarik dengan isi yang juga tak kalah menarik. Betul tidak? Anda bisa membayangkan apa yang saya bayangkan? hehe..

Anyway, sepertinya masih sangat sedikit yang saya tahu mengenai Adobe Muse ini.

Kalau Anda tertarik menggunakan software ini, jangan kuatir kebingungan menggunakannya karena sudah ada banyak tutorial yang menarik dan mudah untuk diikuti.

Saat ini saya masih membuat sebuah desain Single Scroll web untuk kakak saya, jika nanti sudah publish akan saya cantumkan disini link-nya (semoga jadinya gak mengecewakan).

Saya sih untuk sekarang sudah puas dengan Adobe Muse karena kebutuhan Website kakak saya hanya sebuah portofolio. Mungkin nanti jika websitenya diupgrade kebutuhannya ya, saya bingung lagi. hehe.. Oya, jika Anda memiliki saran atau tambahan dari tulisan saya diatas, silahkan tuliskan pada kolom komentar di bawah artikel ini ya.

Nah, itu dia hal-hal yang saya ketahui tentang Adobe Muse ini. Semoga apa yang saya sampaikan disini mengenai Adobe Muse Sebuah Software Web Builder Tanpa Coding ini bermanfaat untuk Anda. Terimakasih.


Share This Article


2 Responses to "Membuat Website Tanpa Coding dengan Adobe Muse"