Pengalaman Saya Menggunakan Windows 10 (Lanjutan)

Bisa dibilang review Windows 10 - Teman saya yang ‘hanya’ pengguna laptop berkomentar setelah laptopnya saya upgrade ke Windows 10, ”Windows 10 enak ya, saya langsung tahu bagaimana cara menggunakannya dan bagaimana pengoperasiannya. Soalnya, mirip dengan windows 7 sih..”, begitu dia berkomentar. Itulah sedikit gambaran Windows 10 yang user friendly atau bisa dibilang mudah dioperasikan pengguna biasa sekalipun. Walaupun, teman saya selanjutnya bilang, “Tolong sambungin printernya, dong?” lalu, “Ini bagaimana cara merubah password wifi-nya?”, haha.. yah, maklum sudah berumur.

Ngomong-ngomong, berikut ini saya sediakan link ke artikel yang membahas tentang upgrade ke Windows 10. Cukup mudah caranya, ikuti saja petunjuknya.

Kembali ke topik, artikel ini melanjutkan artikel sebelumnya yang berjudul Kesan-kesan setelah seminggu menggunakan Windows 10, beberapa kesan sudah saya utarakan di artikel tersebut. Dan inilah kesan berikutnya,

windows 10 logo

Double Control Panel,

Tidak..tidak..sub judul diatas bukan sebuah nama aplikasi yang ada di Windows 10, saya hanya meng-ibaratkan saja. Jadi, di artikel sebelumnya saya bercerita tetang fitur Setting. Nah, Setting ini ternyata fungsinya mirip-mirip dengan Control Panel. Jadi, apa yang ada di Setting juga ada di Control panel. Saya awalnya berpikir apakah hal ini efektif? maksud saya, kenapa harus 2 kalau 1 saja cukup? lalu, saya berpendapat bahwa mungkin Setting dan Control Panel memang 2 hal yang sama dengan sasaran pengguna yang berbeda karena memang bukan hanya PC saja yang menggunakan OS ini. Setting pada Windows 10 lebih diarahkan ke pengguna biasa sehingga UI-nya pun mudah dipahami dan nyaman dilihat, sedangkan Control Panel pada Windows 10 lebih diarahkan kepada pengguna mahir karena memiliki pengaturan yang lebih kompleks dan lengkap. Oke, saya mengerti. (sok mengira-ngira, padahal belum tentu benar..haha).

Cortana,

Jujur, sampai sekarang saya belum menikmati pelayanan dari Cortana. Bukan karena layanan tersebut tidak bisa digunakan, hanya saja saya berada di Region yang belum mendukung layanan Cortana. Menurut beberapa artikel ada beberapa cara untuk mengaktifkan Cortana walaupun kita berada di Region yang berbeda. Yang pertama adalah mengubah region kita ke US, lalu menginstal Language Pack atau cara-cara lain yang intinya kita disuruh untuk menipu Windows 10 bahwa kita berada di region yang mendukung Cortana.

Saya gagal,

Tidak ada satu carapun dari artikel yang sudah saya baca berhasil mengaktifkan Cortana saya. Semua sudah saya atur ke US mulai dari bahasa sistem, region, local system-nya semuannya US. Tetapi tetap saja Cortana tidak mau menyapa saya. ckckck.. Sebenarnya ada satu hal yang paling tidak bisa saya salahkan atas kejadian ini, haha.., di menu Time & Language, ada tiga sub menu yaitu Date & Time, Region & Language dan Speech. Nah, di sub menu Speech ini ada semacam combo box (kotak yang ada panah kebawah, yang kalau di klik muncul banyak pilihan lain), di combo box tersebut tertulis English (United Kingdom) sadisnya adalah itu tidak bisa diubah!! mungkin itu yang menyebabkan cortana saya tidak bisa digunakan. Seandainya bisa diubah ke English US mungkin cortana sudah bisa saya nikmati. Ah, ya sudahlah.. masih banyak fitur yang lain kok. #pasrah

Tapi, kalau Anda tahu bagaimana cara mengaktifkan cortana jangan sungkan-sungkan untuk berbagi melalui komentar yang ada dibawah lho ya..Smile

Selanjutnya, Viewer foto yang menurut saya jelek. Tampilannya, bukan fiturnya,hehe..dibandingkan dengan viewer yang lama, Windows 10 memberikan viewer yang bisa untuk sedikit mengedit gambar. Bisa mengedit yang seperti apa? yah, kalau Anda akrab dengan aplikasi-aplikasi camera di smartphone seperti itulah kira-kira yang diberikan oleh viewernya Windows 10 ini. Ada enchane, rotate, crop, straighten, red eye dll.

Dan kalau Anda menyukai viewer yang lama, masih ada kok di Windows 10. –Entah, jika upgrade ke Windows 10 dengan Clean Instal viewer yang lama masih ada atau tidak, yang jelas jika upgrade dari sistem lama aplikasi photo viewer tersebut masih ada.

Multiple Desktop

Fitur yang saya gemari, sebelumnya fitur ini saya nikmati di OS Linux, ya, Linux sudah lama memakai model dekstop seperti ini. Buat Anda yang tidak tahu multiple desktop ini  memungkinkan user untuk membagi halaman kerjanya menjadi beberapa bagian. Jadi bayangkan Anda memiliki satu komputer dengan 4 monitor. Nah, multiple desktop sama seperti itu, hanya saja 4 monitor tersebut berada di 1 layar..keren..Open-mouthed smile

Continuum

windows 10 continuum

Ada yang bilang Windows 10 itu gabungan dari fitur terbaik Windows 7 dan Windows 8, ini dibuktikan dengan keberadaan fitur Continuum ini. Jadi bayangkan jika Anda sedang mengerjakan sesuatu dengan menggunakan keyboard dan mouse lalu Anda merasa capek dan ingin membawa pekerjaan anda ke tempat yang lebih santai, Anda tidak perlu membawa seperangkat keyboard dan mouse lengkap. Ambil saja monitornya maka Anda bisa langsung mengerjakan dengan jari-jari anda di layar. Ya, memang..fitur ini untuk Laptop yang bisa dicopot layarnya atau laptop dengan layar sentuh. Saya kepengen..laptop saya tidak bisa. hemm..

Jadi yang bisa saya lakukan hanya mengubah mode desktop menjadi mode tablet dengan segala keterbatasan laptop saya. Sekedar melihat tampilannya saja saya merasa kalau fitur ini bermanfaat sekali. Tambah pengen..hemm..

Oke, sementara itu yang bisa saya uraikan tentang pengalaman saya memakai Windows 10. Jika Anda memiliki pengalama lain yang lebih seru, silahkan berbagi di kolom komentar. Terimakasih.


Share This Article


0 Response to "Pengalaman Saya Menggunakan Windows 10 (Lanjutan)"

Posting Komentar